KEPEMIMPINAN MASA KHULAFA AR-RASYIDIN ABU BAKAR AS-SHIDDIQ DAN UMAR BIN KHATTAB

Abstract

Islam lahir di tengah-tengah masyarakat dengan membawa undang-undang baru sebagai pedoman dasar tentang ketauhidan dan kemasyarakatan, bagi pengaturan tingkah laku manusia dalam kehidupan dan pergaulannya. Untuk menunjang terwujudnya prinsip-prinsip kemasyarakatan, beberapa upaya dilakukan Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan yang mengandalkan sumber bibliografi dari buku dan artikel di jurnal ilmiah yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa: 1) Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. 2) Penetapan pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah melalui cara  pemilihan oleh ahlul halli wal ‘Aqdi yang merupakan perwakilan dari kaum muslimin. 3) Abu Bakar Ash-Shiddiq memimpin selama kurang lebih dua tahun, yaitu dari 11-13 H atau 632-634 M. 4) Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Masa kepemimpinan Abu Bakar yang sesingkat itu habis untuk menyelasikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang di timbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah.