PELATIHAN CARA CEPAT MEMBACA AL-QUR’AN DALAM 5 KALI PERTEMUAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA PADA REMAJA DUSUN 1 DESA KARANG ANYAR KECAMATAN BERINGIN

Abstract

Abstrak

Agama Islam adalah agama yang dianut oleh ratusan juta umat muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup bagi pemeluknya baik di dunia dan di akhirat, memberikan petunjuk ke jalan yang benar. Cepat lambatnya seseorang dalam menguasai bacaan Al-Quran adalah kemauannya untuk belajar. Selain kemauan, metode belajar baca Al-Quranpun juga menjadi sarana penting sebagai penentu cepat lambatnya seseorang menguasai bacaan Al-Qurannya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode PAR (Participatory Action Research) yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif yang diperkenalkan pertama kali oleh Kurt Lewin. Model PAR seperti yang telah dijelaskan kemudian diadaptasi dengan siklus spiral refleksi model yang diimplementasikan dalam tiga tahap, yaitu: persiapan, implementasi, dan evaluasi. Sedangkan pelaksanaan PKM pada tanggal 11 Agustus 2024 dengan program pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan buku tsaqifa di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Selain sulit menemukan Anak-anak,dan Remaja yang mampu membaca  Al-Qur’an yang baik dan kurangnya minta membaca al-quran.., namun tidak sedikit Anak-anak yang malu untuk datang belajar, sehingga  hal tersebut mempersulit keinginan warga dan pemerintahan desa dalam mewujudkan keinginan yang di harapkan yaitu masyarakat Karang Anyar memiliki penerus-penerus yang mengetahui, mematuhi dan melaksanakan segala apa yang telah di perintahkan oleh Allah SWT. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 peserta dari dusun 1 Desa Karang Anyar serta termasuk mahasiswa peserta PKN sebagai pengajar. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, Rabu, Kamis, Jum’at,Sabtu, dilaksanakan ba’da Ashar dengan durasi satu setengah jam dan bertempat pada Masjid Al-Ikhlas. Dari hasil evaluasi pada tabel 1, presentase keberhasilan dalam menggunakan metode tsaqifa selama lima kali pertemuan adalah7/10 x100% =70 %Namun peserta memang belum begitu lancar, tajwid tidak diperkenalkan karena pembelajaran dengan menggunakan metode tsaqifa kurang ditekankan dengan menggunakan tajwid.