Dinasti Politik Dalam Pemilu:Antara Partisipasi Warga Negara Dan Politik Transaksional
Abstract
Dinasti politik seringkali terlibat dalam praktik politik transaksional yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan untuk pertukaran kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dalam pemilihan umum, hal ini dapat merusak integritas pemilihan dan proses politik secara keseluruhan. Dinasti politik mengacu pada dominasi berulang keluarga atau garis keturunan dalam panggung politik dan posisi berpengaruh dalam pemerintahan. Hasil case method ini diharapkan memberi wawasan mendalam tentang peran dinasti politik dalam politik modern dan menyoroti tantangan dan peluang dalam menjaga demokrasi yang kuat dan inklusif. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki bagaimana dominasi keluarga atau garis keturunan tertentu dalam politik dapat mempengaruhi partisipasi warga negara dalam pemilihan umum. Mini Riset ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dinasti politik memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap demokrasi, partisipasi politik, dan integritas proses politik. Dalam konteks politik transaksional dalam pemilihan umum, ditemukan bahwa hal ini dapat mempengaruhi preferensi pemilih, tingkat partisipasi pemilih, integritas pemilu, kebijakan publik, persepsi masyarakat terhadap proses politik, dan kualitas demokrasi. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa alternatif solusi telah diajukan, termasuk peningkatan pendidikan politik, pengawasan dan penegakan hukum yang lebih kuat, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta partisipasi aktif masyarakat sipil.
Kata Kunci: Dinasti Politik, Pemilu, Partisipasi, Politik Transaksional
References
Arrsa, R. C. (2016). Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi. Jurnal Konstitusi, 11(3), 515. https://doi.org/10.31078/jk1136
Aulia, S. S. (2020). Lembar Hasil Penilaian Sejawat Sebidang Atau Peer Review Karya Ilmiah : Jurnal Ilmiah. Repository Universitas Bina Sarana Informatika (RUBSI), April, 1–2. https://doi.org/10.31294/p.v21i2
Efriza, N. (2019). Eksistensi Partai Politik Dalam Persepsi Publik [The Existence of The Political Parties in Public Perception]. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 10(1), 17–38. https://doi.org/10.22212/jp.v10i1.1314
Fitriyah, F. (2020). Partai Politik, Rekrutmen Politik dan Pembentukan Dinasti Politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(1), 1–17. https://doi.org/10.14710/politika.11.1.2020.1-17
Ilmu, J., Publik, A., & Malang, U. M. (2016). Publisia. Publisia Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1(2), 105–117.
Mohammad, N., & Wais, W. (2020). Populisme Hasan Tiro: Dari Nasionalisme ke Etnonasionalisme 1.
Qodir, Z. (2014). POLITIK UANG DALAM PEMILU-PEMILUKADA 2014: MODUS DAN RESOLUSINYA 1 Zuly Qodir 2. VIII, 39–54.
Samlan, L. O., Pemilu, P., & Indonesia, K. (2024). UPAYA PENCEGAHAN POLITIK TRANSAKSIONAL PADA PEMILU 2024.
Setiawan, A., Haboddin, M., & Wilujeng, N. F. (2017). Politik Indonesia. Politik Indonesia, 2(1), 1–16.
Copyright (c) 2023 Rahma Yani Hasibuan, Melva Simangunsong, Bila May, Dian Uli Anatasia L. Tobing, Loficha Metesa Br Ginting, Dandi Putra Bintang, Prayetno

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.