Kebijakan Pemisahan Kelas Berbasis Gender Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Di SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis
Abstract
Penelitian ini berjudul “Kebijakan Pemisahan Kelas Berbasis Gender Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Siswa di SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kebijakan pemisahan kelas berbasis gender dalam upaya pembinaan akhlak siswa di SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis. Pemisahan kelas antara siswa laki-laki dan perempuan dilakukan sebagai bentuk strategi pendidikan akhlak dan karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta mengurangi interaksi yang dapat memicu perilaku menyimpang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistic inquiry. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Analisis data dari Miles dan Hubarman dilakukan melalui tahapan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Dan untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemisahan kelas berbasis gender di SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis dilatarbelakangi oleh nilai-nilai ajaran agama Islam, serta kondisi psikologis remaja pada masa pubertas yang rentan terhadap pergaulan bebas. Kebijakan ini diterapkan sejak tahun 2017 dan didukung penuh oleh pihak yayasan, kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa. Pembinaan akhlak melalui kebijakan ini dilakukan dengan meminimalisir interaksi lawan jenis, mengajarkan adab bergaul sesuai syariat Islam, serta didukung oleh berbagai program keagamaan seperti apel pagi, sholat berjamaah, pembinaan wali kelas, mabit, puasa Senin-Kamis, dan tilawah, yang semuanya dilaksanakan secara terpisah antara siswa putra dan putri. Guru juga berperan aktif sebagai teladan dan pembiasaan perilaku baik. Meskipun demikian, masih ditemukan tantangan terkait kedisiplinan dan sopan santun siswa, serta adanya pelanggaran interaksi lawan jenis. Persepsi siswa terhadap kebijakan ini sangat positif, mereka merasa lebih nyaman, fokus dalam belajar, dan terbantu dalam menjaga adab pergaulan sesuai nilai-nilai Islam. Siswa juga mengakui bahwa kebijakan ini efektif mengurangi perilaku negatif seperti pacaran, meskipun tantangan dalam pengelolaan kelas putra masih ada. Maka disimpulkan bahwa kebijakan pemisahan kelas berbasis gender di SMP Swasta IT Bina Insan Batang Kuis merupakan langkah strategis, kebijakan ini dinilai efektif dalam membantu pembinaan akhlak siswa, terutama dalam menjaga adab pergaulan sesuai syariat Islam dan mengurangi perilaku negative siswa.
References
Abd. Hadi, Asrori, & Rusman. (2021). Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. CV. Pena Persada.
Abdul Fattah, N. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. CV Harfa Creative
Ahmad, R., & Nur, S. (2023). Dampak kelas yang dipisahkan berdasarkan gender terhadap disiplin dan fokus akademik siswa: Studi kasus di sekolah menengah Indonesia. Jurnal Internasional Penelitian Pendidikan, 115, 102123. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2023.102123
Al-Ghazali, A. (2018). The Ethics of Islam: A Study of Akhlak. Islamic Book Trust.
Almafahir, A., & Alpiansyah, A. (2021). Manajemen Pembinaan Akhlak Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah. SITTAH: Journal of Primary Education, 2(2). https://doi.org/10.30762/sittah.v2i2.3402
Anderson, J. E. (2010). Public Policymaking (7th ed.). Cengage Learning.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.
Azizah, I., Dewi, P. A., & Helty, A. (2023). Implementasi Pemisahan Kelas (Segregasi Gender) Peserta Didik dan Implikasinya Terhadap Motivasi Belajar di MTS N 4 Pasaman Barat. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu …, 1(20), 411417.https://ojs.daarulhuda.or.id/index.php/Socius/article/view/118%0Ahttps://ojs.daarulhuda.or.id/index.php/Socius/article/download/118/107
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Sage Publications.
Dapodik, SMPIT Bina Insan.Dapodik, SMP IT https://dapo.dikdasmen.go.id/sekolah/1CC39EBE2B0A7342028A, 2025, diakses pada tanggal 04 februari 2025.
Daud, Y. M. (2024). Perkembangan Kebijakan Pendidikan di Indonesia: A Systematic Leterature Review. Intelektualita, 13(1), https://doi.org/10.22373/ji.v13i1.24871
Dartim .(2024). Segregasi Kelas Berdasarkan Gender Sebagai Alternatif Pencegah Pergaulan Bebas Disekolah Menegah Pertama:Studi Kasus SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Jurnal Manjemen Pendidikan dan Ilmu Sosial,5(5). https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i5
Dye, T. R. (2021). Understanding Public Policy. New York: Pearson.
Fuaidi, M. H. (2021). Implementasi Segregasi Kelas Berbasis Jenis Kelamin Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Di Madrasah Aliyah Al-Khoirot Pagelaran Kabupaten Malang.
Hidayat, H. T. M., & Rahman, A. R. S. (2020). Kebijakan Publik dalam Mengatasi Masalah Sosial. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(1).
Hidayati, N., & Nugroho, A. (2023). Evaluasi Kebijakan Publik di Indonesia: Pendekatan dan Praktik. Jurnal Kebijakan Publik, 15(2).
Hidayati, R. (2023). Evaluasi Kebijakan Pemisahan Kelas di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Administrasi Pendidikan, 18(1).
Howlett, M., & Ramesh, M. (2021). Studying Public Policy: Policy Cycles and Policy Subsystems. Toronto: Oxford University Press.
Ilmida, L. (2025). Penerapan kebijakan pemisahan kelas (segregasi gender) siswa putra dan putri pada pembinaan akhlak remaja di kelas VIII UPT SMP Negeri 2 Gresik. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ishak, D. (2021). Menciptakan Kebijakan Pendidikan Yang Lebih Baik Di Indonesia. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik, 4(2), 53–59. https://doi.org/10.54783/japp.v4i2.513
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2021). Laporan tahunan tentang kenakalan remaja di Indonesia. Retrieved from https://www.kemenpppa.go.id
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Panduan penyelenggaraan pendidikan berbasis nilai dan karakter. Jakarta: Kemendikbud.
Khansya Aqilla, & Parihat Kamil. (2022). Dampak Pemisahan Kelas Berbasis Gender terhadap Komunikasi Antarpribadi dengan Lawan Jenis. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 99–104. https://doi.org/10.29313/jrkpi.vi.1431
Khoirul,J. (2023). Implementasi Pemisahan Kelas Antara Siswa Laki-laki dan Perempuan dalam Upaya Pembinaan Akhlak di Madrasah Aliyah (MA) Al-Mas’udy Desa Simbaringin Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Jurnal Amaliyatu Tadris,1(2).
Lee, J., & Marks, J. (2020). Gender Segregation in Education: Implications for Learning and Development. Journal of Educational Psychology, 112(2).
Lincoln, Yvonna, & Guba, E. (1985). NATURALISTIC INQUIRY. SAGE.
Mardiana, S. (2021). Tantangan Pembinaan Akhlak di Sekolah. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 15(3).
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Marzuki. (2009). Prinsip Dasar Akhlak Mulia. Yogyakarta: Debut Wahana Press.
Muhasim, M. (2019). Manajemen akhlak peserta didik di era modernisasi teknologi informasi. Manazhim: Jurnal Manajemen Dan Ilmu Pendidikan, 1(1).
Martin, C. L., & Ruble, D. N. (2020). Gender socialization. Annual Review of Psychology, 71(1), 167-194. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-010419-050645
Munawaroh, S., Pikanto, I., Azara, T., Prastiwi, T., & Latifah, A. (2023). Akhlak Siswa Dalam Proses Pembelajaran. 02(08).
Murtadho, A. (2021). Akhlak dan Etika dalam Pendidikan: Teori dan Praktik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(2).
National Institute on Drug Abuse. (2021). Monitoring the Future: National Survey Results on Drug Use. Retrieved from https://www.drugabuse.gov
Nasution, S. (2020). Pendidikan karakter: Konsep dan Implementasi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1).
Pahlke, E., Hyde, J. S., & Allison, C. (2021). The Effects of Single-sex Compared with Coeducational Schooling on Students’ performance and Attitudes: A Meta-Analysis. Psychological Bulletin, 147(1).
Pratiwi, D., & Rahman, A. (2022). The Role of Stakeholders in Educational Policy Development: A Case Study in Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 7(1).
Pratiwi, D., & Rahman, A. (2024). Governance and Management in Foundations: A Study on Policy Implementation. Jurnal Manajemen Yayasan, 5(1).
Putra, J. (2021). Studi Terdahulu tentang Pemisahan Kelas dan Pembinaan Akhlak. Jurnal Penelitian Pendidikan, 19(6).
Q.S Al-Isra’ ayat 23-24
Q.S Al-Isra’:32.
Rahmadani, S., & Inayati, N. L. (2023). Penerapan Pemisahan Kelas Antara Siswa Putra dan Siswa Putri dalam Upaya Pembinaan Akhlak di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan …, 8(3).https://jim.usk.ac.id/sejarah/article/view/25186%0Ahttps://jim.usk.ac.id/sejarah/article/download/25186/12008
Rahmawati, L. (2022). Pemisahan Kelas Berdasarkan Gender di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Gender dan Pendidikan, 14(2).
Rahman, F., & Putri, S. (2022). Tantangan internalisasi nilai-nilai moral pada siswa sekolah menengah: Sebuah studi kualitatif di Indonesia. Jurnal Pendidikan Moral,51(3), 289-303. https://doi.org/10.1080/03057240.2022.2045678
Rahman, M. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Keluarga, 3(1).
Riyanto, S. (2016). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, A. (2018). Pengaruh keterampilan mengajar guru aqidah akhlak terhadap perilaku siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5(3),
Rozak, A. (2021). Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Journal of Islamic Education, 3(2).
Sari, R. N., & Hidayati, N. (2021). Educational Policy in the Era of Globalization: Challenges and Opportunities. Jurnal Ilmu Pendidikan, 27(2).
Sari, R. N., & Hidayati, N. (2023). Ethical Leadership in Foundation Management: Challenges and Strategies. Jurnal Etika dan Kepemimpinan, 12(2).
Sari, R. A., & Rahman, A. (2021). Pengaruh Lingkungan Sosial dan Media Sosial terhadap Akhlak Siswa di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(2).
Siti H. (2020). Gender dalam Pendidikan (Studi Kasus Segregasi Kelas Berbasis Gender).https://digilib.uinkhas.ac.id/14390/1/SITI%20HARTINA_T20158017.
Simons, L. G., & Wurtele, S. K. (2020). Disiplin positif dan perkembangan anak: Tinjauan penelitian terkini. Jurnal Studi Anak dan Keluarga, 29(6), 1523-1535. https://doi.org/10.1007/s10826-020-01715-3
Soekanto, S. (2015). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suhendi, A. (2019). Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1).
Sylviyanah, S. (2014). Pembinaan Akhlak Mulia Pada Sekolah Dasar. (Studi Deskriptif Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al-Rahman). TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education, 1(1). https://doi.org/10.17509/t.v1i1.3762
Umami, S., Muslim, M., & Dewi, M. S. (2023). Pengaruh Segregasi Kelas Berbasis Gender Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smp Islam Muqorrobin Singosari. VICRATINA: Jurnal Pendidikan Islam, 8(7). http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index
Wang, M. T., Degol, J. L., & Henry, D. A. (2021). Model pengembangan integratif dalam konteks sosiokultural untuk keterlibatan anak dalam pembelajaran. Psikolog Amerika,76(8), 1218-1234. https://doi.org/10.1037/amp0000784
Wibowo, R. (2023). Tantangan Implementasi Kebijakan Publik di Indonesia: Analisis dan Solusi. Jurnal Kebijakan dan Manajemen, 8(4).
Zainuddin, M. (2020). Moral Education in Islamic Perspective: A Comprehensive Approach. International Journal of Educational Research, 15(3).
Copyright (c) 2025 M. Solih, Yusuf Hadijaya, Nurika Khalila Daulay
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
