Pemahaman Terhadap Hadis Maudhu: Analisis Terhadap Kredibilitas Sumber dan Implikasinya dalam Penyelidikan Hadis
Abstract
Dalam melakukan penelitian terhadap Hadis, penting untuk memiliki acuan yang dapat dipercaya. Acuan yang digunakan dalam penelitian Hadis adalah kaidah kesahihan Hadis. Penelitian terhadap Hadis dilakukan dengan menganalisis sanad, matan, dan para periwayat Hadis untuk menentukan kesahihannya, karena suatu Hadis dikategorikan sebagai shahih apabila memenuhi ketentuan atau kaidah kesahihan sanad dan matan Hadis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan terkait hadis palsu atau hadis maudhu’. Hadis palsu atau hadis maudhu’ merujuk pada perkataan dusta yang dibuat dan direkayasa oleh seseorang, kemudian disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadis palsu dianggap sebagai jenis hadis yang paling buruk, bahkan beberapa ulama menganggapnya sebagai jenis tersendiri di luar hadis dhaif. Seluruh ulama sepakat bahwa meriwayatkan atau menyampaikan hadis maudhu’ hukumnya haram, kecuali dengan menyatakan bahwa hadis tersebut palsu. Namun, hadis-hadis palsu ini telah tersebar luas di masyarakat, sehingga penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka mengetahui hukumnya.
References
Abu Syahbah, Muhammad b. Muhammad. Al-Israiliyyāt wa al-Mauḍūāt fī Kutub al-Tafsīr.Mesir:Maktabahal-Ilm,1988M/1409H. http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=265 Khatib (al), Muhammad ’Ijaj. Usūl al-Hadīth,
‘Ulūmuhu wa Musṭalāhuhu. Beyrut: Dar al-Fikr, 1421H-2001M. Qathan (al), Manna’. Pengantar Studi Ilmu Hadits. Jakarta: Pustaka alKautsar, 2005.
Ya’qub, Ali Mustofa. Kritik Hadits. Jakarta: Penerbit Pustaka Firdaus, 2004.
Copyright (c) 2024 Fahrur Rozi, Khairul Fahmi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.