Weton: Sistem Penanggalan Tradisional Etnis Jawa Di Desa Laut Tador Kabupaten Batu Bara

  • Syifa Alwardah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nuriza Dora Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Keywords: Weton, Penanggalan, Tradisional, Etnis Jawa, Desa Laut Tador

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang adat Jawa perhitungan weton sebelum melaksanakan pernikahan di desa Laut Tador Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batu Bara. Masyarakat Laut Tador percaya bahwa dengan menghitung weton dapat meramal masa depan kehidupan rumah tangga. Masih banyak masyarakat yang percaya d Penelitian ini menggunakantentang perhitungan weton. Weton ini merupakan penanggalan jawa yang diyakini dapat menetukan hari baik dan tidak baiknya acara pernikahan yang akan dilaksanakan. Perhitungan weton tidak hanya digunakan untuk mencari hari pernikahan, tatpi juga bias digunakan untuk melihat watak seseorang, menetukan jodh atau tidaknya seseorang. Perhitungan weton biasanya memerlukan kecocokan antara kedua pasangan. Tetapi tidak semua perhitungan menghasilkan kecocokan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Etnografi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini untuk menggali dan mengkaji prosesi perhitungan weton di desa Laut Tador. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Laut Tador memiliki pandangan hidup terhadap pernikahan sebagai suatu yang sakral dan suci. Prosesi pernikahan adat jawa ini memang tidak diselanggarakan secara lengkap, tetapi masih berpegang pada aturan buku pernikahan jawa. Serta solusi yang harus dilakukan ketika perhitungan weton menghasilkan ketidak cocokan.

Author Biographies

Syifa Alwardah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Nuriza Dora, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

References

Ady Bayu Pratama., Wahyuningsih Novita. Pernikahan Adat Jawa Di Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Haluan Sastra Budaya. 2018.

Ariani Dwi Zubaidah. Penentuan Kesepadanan Pasangan Pernikahan Berdasarkan Perhitungan Weton. Jurnal Volkgeist. .2019.

Ayu Meliana Safitri., Mustafa Adriana. Tradisi Perhitungan Weton dalam Pernikahan Masyarakat Jawa di Kabupaten Tegal: Studi Perbandingan Hukum Adat dan Hukum Islam. Jurnal Ilmuah Mahasiswa Perbandingan Mazhab. 2021.

Benny H. Hoed. Semiotik & Dinamika Sosial Budaya. Depok. Komunitas Bambu. 2014

Culler Jonathan. Saussure. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996.

Mundir. “Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif”. STAIN Jember Press. Jember. 2013.

Nur Miftah Rohman. Perhitungan Weton Pernikahan Menurut Adat Jawa Dalam Perspektif Maslahah. Skipsi. 2016.

Nurlaini. Perhitungan Weton Perkawinan Adat Jawa Perspektif ‘Urf. Skripsi. 2021.

Rizaluddin Farid., Alifah Silvia S., Ibnu Muhammad Khakim. Konsep Perhitungan Weton Dalam Pernikahan Menurut Perspektif Hukum Islam. Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam. 2021.

Setiadi David., Imswatama Aritsya. Pola Bilangan Matematis Perhitungan Weton dalam Tradisi Jawa dan Sunda. Jurnal Adhum, 2017.

Setiawan Eko. Larangan Pernikahan Weton Geyeng Dalam Adat Jawa. Jurnal Urban Socilogy. 2022.

Shofi’atun Umi, Ali Akhamad Said. Perhitunagn Weton Dalam Pernikahan Jawa. Jurnal Ilmiah Spiritualis (JIS). 2021.

Simamora Andikan., DKK. Analisis Bentuk dan Makna Perhitungan Weton Pada Tradisi Pernikahan Adat Jawa Masyarakat Desa Ngingit Tumpang (Kajian Antropolinguistik). Jurnal Budaya FIB UB. 2022.

Sugiyono. ”METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D”. Alfabeta. Bandung. 2021.

Sugiyono. ”METODE PENELITIAN PENDIDIKAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D”. Alfabeta. Bandung. 2019.

Tanaya, R. Seri Kebatinan Baboning Kitab Primbon. Kangaroo, Solo. 1966.

Published
2024-01-31
How to Cite
Syifa Alwardah, & Nuriza Dora. (2024). Weton: Sistem Penanggalan Tradisional Etnis Jawa Di Desa Laut Tador Kabupaten Batu Bara. Indonesian Journal of Multidisciplinary Scientific Studies, 2(1), 103-109. https://doi.org/10.33151/ijomss.v2i1.193